Tutorial SAP 2000 (Bag.1)

31 December 2009 · 0 comments


Sebelum memasuki materi tentang SAP, saya akan sedikit bercerita sebagai awal semangat di "Tahun 2010" ,
Ada teman saya yang kebetulah masih muda (seperti saya lah, hehe...) yang bekerja di sebuah perusahaan raksasa Oil and Gas di Indonesia, dalam waktu 1 tahun kemarin beliau berhasil memimpin ratusan bahkan ribuan karyawan dengan baik, dengan rendah hati, sehingga sekarang beliau menjadi top management di Perusahaan tersebut, dan ternyata lagi beliau juga berhasil menyelesaikan studynya untuk jenjang Master, dan dari cerita beliau, beliau juga mempunyai sebuah perusahaan kecil - kecilan di jakarta, tapi menurut saya itu tidaklah kecil, dan hebatnya lagi beliau juga mempunyai keluarga yang harmonis, bisa menjadi kepala keluarga yang disayangi keluarganya, Apakah itu hanya "kebetulan" semata? Tidak!!, 
Tetapi Hebatnya lagi saya juga mempunyai teman, yang dalam 1 tahun kemarin jangankan mengurus orang lain, untuk mengurus dirinya sendiri aja tidak beres - beres, kalau bertemu dengan teman - temannya yang dia bicarakan hanya keluhan - keluhan dia saja,
mereka sebenarnya tidak berbeda, dalam 1 hari mereka juga mempunyai 24 jam, mempunyai waktu yang sama, tetapi kenapa pencapainnya berbeda?
"ITU HANYA MASALAH BAGAIMANA MEREKA MENGHARGAI WAKTU" kita sama - sama memiliki waktu dalam 1 hari 24 jam, tetapi tidak semua dari kita bisa menghargai waktu tersebut dengan baik, so Gunakanlah waktu sebaik - baik mungkin,
Amat sangat jarang sekali orang - orang yang sukses ketika dia bekerja, belajar, sambil mengerjakan hal lain, contohnya bekerja sambil ber-Facebook, sambil download mp3, sambil melihat - lihat gambar yang indah, hal - hal itu boleh dilakukan tetapi dalam waktu - waktu tertentu, jangan biarkan FOKUS anda pada pekerjaan  hilang hanya karena ingin iseng - iseng melakukan hal - hal tersebut. sediakanlah waktu tersendiri untuk itu, dan juga sediakanlah waktu tersendiri untuk membaca materi blog CEC ini. hehehe...

 Ok, Ilmu Teknik Sipil khususnya struktur tidak akan lepas dari sebuah software perhitungan yang bernama SAP (Structural Analysis Programme), sampai hari ini Software SAP 2000 yang saya temui sudah versi ke-14 jadi bagi anda yang masih menggunakan versi 11, berarti anda ketinggalan kereta, tapi bukan itu masalahnya, masalahnya adalah bagaimana anda bisa mengoperasikan software dasar dari SAP 2000 tersebut. dan bisa mem-validasi apakah software yang anda gunakan mengeluarkan data output yang benar, karena itu mutlak hukumnya bagi seorang engineer untuk mengetahuinya, mengutip kata dari dosen saya, "Komputer itu hanya sebuat Alat saja, Jika yang kamu masukan sampah maka yang keluar juga sampah". nah untuk itulah kita dituntut untuk mengetahu apakah data input yang kita assign dalam SAP2000 tersebut tepat.
Berikut adalah beberapa panduan bagi anda yang ingin mendalami software SAP2000, ada beberapa kasus/problem yang ada, mungkin ada beberapa yang anda butuhkan atau mungkin semua, silahkan download saja, tentu saja free, karena sebagai anniversary di awal tahun 2010.

  1. Problem A - Concrete wall and steel frame ... Download
  2. Problem B - Concrete wall ... Download 
  3. Problem C - Truss Frame ... Download 
  4. Problem D - Inclined Support ... Download 
  5. Problem E - Steel Rods ... Download 
  6. Problem F - Wall Resisting Hydrostatic Pressure ... Download 
  7. Problem G - Frame with Support Displacement ... Download 
  8. Problem H - Reinforce for Concrete Beam ... Download 
  9. Problem I - Prestressed Concrete Beam ... Download 
  10. Problem J - Beam on Elastic Foundation ... Download 
  11. Problem K - Steel Moment Frame ... Download 
  12. Problem L - Periodic Loading ... Download 
  13. Problem M - Flate plate in the X Y plant ... Download 
  14. Problem N - Frame shear wall interaction ... Download 
  15. Problem O - Isolated Building Non Liniear Time History Analysis ... Download 
  16. Problem P - Critical Buckling Loads ... Download 
  17. Problem Q - Three Frames ... Download 
  18. Problem R - Bridge With Moving Loads ... Download 
  19. Problem S - Finite Element Model of Steel Beam with Web Opening ... Download 
  20. Problem T - Dome Cyclindrical Structure ... Download 
  21. Problem U - Barrel Voulted Structure ... Download 
  22. Problem V - Temparture Loading ... Download 
  23. Problem W - SImple Beam with Trapozoidal Load ... Download 
  24. Problem X - Through Truss Bridge ... Download 
  25. Problem Y - Response Spectrum Analysis for Single Degree of Freedom ... Download 
  26. Problem Z - Response Spectrum Analysis ... Download 
Untuk bagian pertama ini saja, dalam waktu dekat, jika tidak ada aral-melintang akan saya upload standard yang digunakan untuk mendesain struktur baja dan beton menggunakan SAP2000, yaitu ACI, ASD, dan LRFD.

Do'a saya untuk teman - teman semua, semoga Tahun 2010 semua lebih sukses, lebih bahagia dan lebih bermakna.
Read More - Tutorial SAP 2000 (Bag.1)

MENGHITUNG BIAYA PENGELASAN

18 November 2009 · 0 comments

Bagi suatu perusahaan dibidang Steel Construction dan Steel equipment manufacturer, biaya pengelasan menjadi salah satu item yang sangat diperhatikan disamping harga dari materialnya. Untuk menghitung biaya pengelasan per kg logam las (weld metal), beberapa data yang perlu kita ketahui adalah :

 1. Biaya Pegawai dan Overhead per jam
Pada umumnya klien tidak mempunyai data ini yang akurat dan detail, namun biasanya mereka mempunyai data dengan nilai “Kira-kira”. Untuk sementara data “kira-kira” bisa kita pakai untuk menghitung.
2. Deposition Rate (Kg/Jam)
Yang dimaksud dengan “Deposition Rate” adalah berat logam las yang dapat dihasilkan dalam satuan waktu (Jam). Biasanya masing-masing manufacturer mempunyai data Deposition Rate produknya untuk setiap type.
3. Operating Factor (%)
Yang dimaksud dengan “Operating Factor” adalah persentasi dari jumlah jam kerja seorang welder untuk pekerjaan las. Maksudnya, jika total jam kerja seorang welder 8 jam perhari, dan welder tersebut bekerja menyalakan api las selama 2 jam, maka Operating Factor dari welder tersebut adalah 2/8 x 100% = 25%.
Dari hasil pengalaman, biasanya nilai operating factor untuk SMAW = 30%, GMAW dan FCAW (manual) = 45% dan untuk GMAW dan FCAW (automatic) = 75%.
4. Harga Kawat Las Per Kg
Harga ini disesuaikan dengan lokasi dan tujuan penawaran
5. Deposition Efficiency (%)
6. Gas Flow Rate (Ltr/min)
Untuk GMAW ( Solid Wire ) dan FCAW diameter = 16 Ltr/Min.
7. Harga Gas per liternya


RUMUS MENGHITUNG BIAYA PENGELASAN PER KG LOGAM LAS :
Kita ambil contoh kasus :
Sebuah perusahaan kontraktor ingin melakukan pekerjaan pengelasan menggunakan proses SMAW dengan kawat las AWS E.7018 diameter 3,2 mm dengan harga Rp. 12.500,- per Kg. Jika diketahui, Biaya pegawai dan overhead perusahaan per jamnya Rp. 40.000,- => Berapa biaya pengelasan per kg logam lasnya ?
BIAYA
RUMUS
NILAI
Pegawai dan Overhead
Gaji dan Overhead                            
Deposition Rate x Operating Factor

Kawat Las
Kawat Las (kg)         
Deposition Efficiency

Gas
Gas Flow Rate (kg)
Deposition Rate

Total Biaya



Jawab :
Dari tabel bisa kita ketahui bahwa untuk pengelasan E.7018 diameter 3,2 mm, jika digunakan ampere sebesar 120 Amps, maka nilai Deposition ratenya adalah 1,2.
Kg/jam dengan Deposition Efficiency : 62% dan Operating factor = 30%.
Dengan menggunakan Rumus diatas, maka didapat :
Biaya Pegawai dan Overhead : Rp. 40.000,- / (1,2 x 0,3) = Rp. 111.000,-
Biaya Kawat Las                        : Rp. 12.500,- / 0,62           = Rp. 20.160,-
Total Biaya Pengelasan per kg logam las                         = Rp. 131.160,-
Rumus perhitungan diatas bisa juga anda aplikasikan jika pengelasan dilakukan dengan GMAW, FCAW ataupun SAW. Demikian, semoga bermanfaat bagi anda.
Read More - MENGHITUNG BIAYA PENGELASAN

SNI untuk Perencanaan Bangunan Gedung (Bag.2)

17 November 2009 · 0 comments
Apa yang spesial dari postingan kali ini? ya, ada. Apa itu? silahkan baca sampai selesai yah,

SNI atau Standar Nasional Indonesia merupakan standar paling baku yang kita gunakan untuk mendesain struktur, itu kalau bagi kita engineering. SNI sendiri cakupannya sangat luas tidak hanya masalah struktur atau teknik sipil tetapi dari segala aspek bidang.

SNI adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN. hanya saja tidak dibagikan secara free, sampai sekarang yang saya ketahui sangat sulit sekali memperoleh SNI tersebut. Padahal kita sendiri sebagai Warga Negara Indonesia seharusnya diberikan akses untuk mempunyai SNI, toh kita gunakan untuk bangsa kita juga,

Saya kurang mengerti kenapa SNI susah sekali diperolehnya, khususnya untuk masalah desain Teknik Sipil, tapi Tidak untuk Blog ini. Begitu banyak permintaan di email kami tentang SNI ini, sebagai komitmen awal dari CEC (Civil Engineering Community) yaitu membantu para engineering muda khususnya untuk menjadi seorang Engineering yang betul - betul Expert, saya sendiri juga masih dalam proses belajar. Tapi tidak ada salahnya kita berbagi Ilmu.

Ok. SNI yang akan saya Share ada 3, yaitu :
  1. SNI-1726-2002 - Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung
  2. SNI-1729-2002 - Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung
  3. SNI-2847-2002 - Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
Mungkin anda yang sudah expert dibidang engineering sudah punya salah satunya atau mungkin semuanya, selamat! anda tinggal mendalami saja, tapi bagi anda yang belum silahkan anda mendownload nya diblog ini, bagi anda yang sudah menjadi member blog ini anda bisa membuka dengan password yang telah kami kirim ke email pribadi anda, tetapi bagi anda non member dari blog ini silahkan daftarkan email anda untuk memperoleh passwordnya, mudah, dan cepat tanpa biaya sama sekali.

 Jika anda ingin Mendownload SNI tersebut silahkan Klik Link Dibawah ini:
  1. SNI-1726-2002
  2. SNI-1729-2002
  3. SNI-2847-2002
Selamat mendownload dan mengaplikasikan untuk desain ataupun untuk studi anda.
(bagi anda yang kesulitan mendownload silahkan Register Disini)

Salam,
Civil Engineering Community
Read More - SNI untuk Perencanaan Bangunan Gedung (Bag.2)

Rencana Anggaran Biaya

10 November 2009 · 0 comments
Bagaimana kabar anda temen-temen engineering? saya harap selalu semangat yah, karena sudah lama sekali saya tidak berbagi info dan kasus tentang Teknik Sipil.

Karena load pekerjaan yang semakin crowded dan  keasyikan menyimak kasus cicak vs buaya, yang semakin membuat banyak pertanyaan dibenak saya, "Siapa sih sebetulnya yang benar?? , KPK, Polri, Kejaksaan, atau orang yang sengaja membuat konspirasi itu?" semua memberikan alibi yang masuk akal. kita sebagai masyarakat cukup bertugas menjaga kerukunan masyarakat kita saja, biarkan saja mereka yang berdebat, beradu argumen  dan mengakui kebenaran mereka sendiri - sendiri. harapan saya Indonesia tetap menjadi negara Hukum yang kuat dan tidak mudah diIntervensi oleh pihak manapun.

Kembali ke permasalahan Engineering,
Saya yakin, artikel ini adalah salah satu yang temen-temen tunggu untuk menjadi seorang Engineer. khususnya yang berkonsentrasi dibidang Manajemen Konstruksi. artikel ini adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk proyek konstruksi dan instrumentnya.

Saya betul-betul mempersiapkan format RAB tersebut sesempurna mungkin, yang mudah dipahami, mudah untuk dirubah sesuai  proyek yang sedang anda kerjakan, RAB tersebut saya adopsi dari SNI, akan tetapi untuk permasalahan Harga satuan saya sesuaikan dengan yang berada dilapangan sekarang.

RAB ini menggunakan analisa BOW, sehingga semua koefisien sudah tersaji disitu. anda tinggal merubah harga satuan (Jika Perlu) sesuai dengan harga satuan didaerah tempat anda mengerjakan proyek, atau anda tinggal merubah volume pekerjaan sesuai dengan pekerjaan yang sedang anda kerjakan.

Rencana Anggaran Biaya tersebut bisa anda Download disini... jika ada pertanyaan ataupun kritik dan saran bisa anda comment ataupun langsung email kesaya.

Salam Engineering.
Civil Engineering Community
Read More - Rencana Anggaran Biaya

Perbandingan Design ASD dan LRFD

22 October 2009 · 0 comments

Anda familiar dengan AISC ASD dan LRFD? atau belum? sebagai seorang Engineering haruslah familiar dan menguasai dengan standar tersebut,
AISC : American Institute of Steel Construction,
ASD : Allowable Stress Design,
LRFD : Load and Resistance Factor Design,
Tetapi bagi anda yang baru memulai sebagai engineering atau sebutlah pemula, berikut akan saya berikan file tentang perbedaan menggunakan AISC ASD dan LRFD, saya harap bisa membantu anda mendesain suatu bangunan baja, ataupun anda yang sekarang masih dalam tahap belajar.
karena sampai sekarang pun saya masih belajar juga, (he...),
anda bisa mendowload file dibawah :

  1. General Comparisson AISC ASD vs LRFD -----> Klik Disini
  2. AISC ASD -----> Klik Disini
 tetapi yang saya sering gunakan dalam mendesain sebuah struktur adalah AISC ASD, kenapa? karena konstanta yang digunakan tidak terlalu banyak, berbeda dengan AISC LRFD, tetapi alangkah baiknya anda bisa membandingkan keduanya, mana yang paling anda anggap mudah dan cepat.

Selamat Mendownload,
Feri Noviantoro
Read More - Perbandingan Design ASD dan LRFD

DAFTAR SNI TEKNIK SIPIL (Bag.1)

20 October 2009 · 0 comments


Didalam Sitemeter saya, banyak teman - teman dari Teknik Sipil mencari Artikel yang berhubungan dengan SNI bangunan, saya harap SNI dibawah dapat membantu teman - teman semua dalam mendesain sebuah bangunan, tabel dibawah adalah rangkuman yang pertama, untuk rangkuman yang kedua segera saya buat, kalau teman - teman menginginakn file nya bisa langsung direct ke email saya,

NO.
JUDUL STANDARD
NOMOR STANDARD
RUANG LINGKUP
1
Metode Pengujian Kekakuan Tekan dan Kekakuan Geser Bantalan Karet Jembatan
SNI 03-3966-1995
Metode ini digunakan untuk menentukan kekakuan tekan dan kekakuan geser bantalan karet jembatan


Metode Pengujian Karet Spon Sebagai Bahan Pengisi Siar Muai Pada Konstruksi Beton
SNI 03-4429-1997
Metode ini digunakan untuk memperoleh data pada mutu karet spon siap pakai sebagai bahan pengisi siar muai konstruksi beton.
3
Metode Pengujian Bantalan Karet Untuk Perletakan Jembatan
SNI 03-4801-1998
Metode ini digunakan untuk pengujian bantalan karet jembatan yang polos maupun berlapis.
4
Spesifikasi Konstruksi Jembatan Tipe Balok T Bentang sampai dengan 25 meter untuk BM 70
SNI 03-1747-1989
Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, teknis dan detail gambar Rencana Jembatan Balok "T" kelas Beban BM 70 (70 % pembebanan BM)
5
Spesifikasi Konstruksi Jembatan Tipe Balok T Bentang sampai dengan 25 meter untuk BM 100
SNI 03-1748-1989
Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, penjelasan teknis dan detail gambar Rencana Jembatan Balok "T" kelas Beban B.M 100 (100% pembebanan BM ).
6
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 10 meter dengan Pondasi Tiang Pancang.
SNI 03-2451-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 10 m.
7
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 11 meter dengan Pondasi Tiang Pancang.
SNI 03-2532-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 11 m
8
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 12 meter dengan Pondasi Tiang Pancang
SNI 03-2533-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 12 m
9
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 13 meter dengan Pondasi Tiang Pancang.
SNI 03-2534-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pe-mbangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 13 m
10
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 14 meter dengan Pondasi Tiang Pancang
SNI 03-2535-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 14 m
11
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 15 meter dengan Pondasi Tiang Pancang
SNI 03-2536-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang
15 m
12
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 16 meter dengan Pondasi Tiang Pancang
SNI 03-2537-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 16 m
13
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 17 meter dengan Pondasi Tiang Pancang.
SNI 03-2538-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 17 m
14
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 18 meter dengan Pondasi Tiang Pancang
SNI 03-2539-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memu-dahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghe-matan pada jembatan sederhana bentang 18 m
15
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 19 meter dengan Pondasi Tiang Pancang
SNI 03-2540-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 19 m
16
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 20 meter dengan Pondasi Tiang

Pancang.
SNI 03-2541-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 20 m
17
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 21 meter dengan Pondasi
Tiang Pancang
SNI 03-2542-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 21 m
18
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 22 meter dengan Pondasi Tiang
Pancang
SNI 03-2543-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhan bentang 22 m
Read More - DAFTAR SNI TEKNIK SIPIL (Bag.1)

GEMPA PADANG MAGNITUDE 7,6 SCALA RICTER (Teknik Gempa Bag. 1)

06 October 2009 · 0 comments


Ditinjau dari perspektif Teknik Sipil Struktur, gempa bumi merupakan fenomena alam yang sangat menarik untuk dibahas. Hal itu disebabkan karena begitu besar korban manusia dan harta benda yang telah terjadi. Korban manusia akibat gempa Aceh 26 Desember 2004 lebih dari 180 000 orang, akibat gempa Nias 15 Maret 2005 lebih dari 3000 orang sementara korban akibat gempa Yogyakarta 27 Mei 2006 lebih dari 5700 orang, sementara yang baru saja terjadi di Padang Pariaman dikabarkan (Yang baru teridentifikasi) sekitar 1100 orang.

Terlepas dari kejadian gempa adalah hak prerogatif/kehendak Allah SWT, namun korban manusia bukanlah akibat langsung dari kejadian gempa itu sendiri, tetapi lebih banyak akibat dari keruntuhan bangunan buatan manusia, buatan praktisi, buatan civil engineers.

Berikut data Gempa detail yang saya peroleh dari USGS :
Magnitude
7,6
Date-Time
* Wednesday, September 30, 2009 at 10:16:09 UTC
* Wednesday, September 30, 2009 at 05:16:09 PM at epicenter
Location
0.725°S, 99.856°E
Depth
81 km (50.3 miles) set by location program
Region
SOUTHERN SUMATRA, INDONESIA
Distances
60 km (35 miles) WNW of Padang, Sumatra, Indonesia
225 km (140 miles) SW of Pekanbaru, Sumatra, Indonesia
475 km (295 miles) SSW of KUALA LUMPUR, Malaysia
975 km (600 miles) NW of JAKARTA, Java, Indonesia
Location Uncertainty
horizontal +/- 4.2 km (2.6 miles); depth fixed by location program
Parameters
NST=405, Nph=405, Dmin=534.3 km, Rmss=0.92 sec, Gp= 18°,
M-type=teleseismic moment magnitude (Mw), Version=A

Sedangkan Laporan dari Lokasi, Setidaknya 1100 orang tewas, 2181 luka-luka dan ribuan masih dalam pencarian. Lebih dari 2.650 bangunan rusak, tanah longsor dan komunikasi terganggu. Gempa juga dirasakan di seluruh Sumatera dan Jawa, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Gelombang tsunami juga terjadi tetapi relativ kecil dengan ketinggian dari 27 cm (diukur amplitudo relatif normal permukaan laut).

Sumatera selatan gempa bumi pada September 30, 2009 terjadi sebagai akibat dari dorongan miring-faulting dekat antarmuka subduksi pelat batas antara Australia dan lempeng Sunda. Di lokasi gempa bumi ini, Lempeng Australia bergerak ke utara-timur laut terhadap lempeng Sunda dengan kecepatan sekitar 60 mm / yr. Atas dasar kesalahan yang saat ini tersedia mekanisme informasi dan kedalaman gempa 80 km, kemungkinan bahwa gempa ini terjadi dalam subducting Lempeng Australia daripada di piring antarmuka itu sendiri. Akibat gempa bumi itu lebih dalam daripada tusukan khas subduksi gempa bumi yang umumnya terjadi pada kedalaman kurang dari 50 km. Di zona subduksi sekitar daerah langsung dari peristiwa ini tidak menyaksikan megathrust gempa bumi pada masa lalu, pecah terakhir dalam gempa M 8,5 atau lebih besar pada 1797. Sekitar 350 km ke arah selatan, 250 km bagian dari batas piring tergelincir saat gempa bumi 8,4 Mw pada bulan September 2007, sementara sekitar 300 km ke arah utara, sebuah 350 km bagian menyelinap selama 8,7 Mw gempa bumi pada Maret 2005. Pada awal 2008, batas piring updip gempa saat ini aktif di urutan 5-6 Mw gempa bumi. Tidak jelas bagaimana gempa hari ini berkaitan dengan urutan peristiwa megathrust zona subduksi pada bagian dangkal batas piring.
Untuk bahasan selanjugtnya, mengenai Struktur yang tahan terhadap Gempa dan tanda – tanda alam penyebab dari gempa akan saya ulas pada Teknik Gempa Bagian 2.
(Civil Engineering Community)
Read More - GEMPA PADANG MAGNITUDE 7,6 SCALA RICTER (Teknik Gempa Bag. 1)

Selamat Idul Fitri 1430H

16 September 2009 · 1 comments
Segenap Crew dan Staff dari CIVIL ENGINEERING COMMUNITY mengucapkan :
SELAMAT IDUL FITRI 1430H, Mohon Maaf Jika Selama ini ada salah - salah kata dalam penyampaian materi, Mohon Maaf Lahir dan Batin, Semoga Segala Amal ibadah kita dibulan Ramadhan diterima Allah SWT, Salam kami untuk Keluarga Tercinta, Sukses untuk Anda semua.
  Harapan dan doa kami sebagai masyarakat Indonesia:
  1. Semoga Indonesia semakin maju dalam perkembangan desain bangunan, yang mengutamakan struktur yang aman dan nyaman untuk digunakan. kita sebagai engineer sepertinya harus turut bertanggung jawab terhadap proses tersebut.
  2.  Indonesia lebih mempunyai daya saing dalam arsitektural dengan negara - negara lain, sehingga Indonesia terlihat semakin cantik dimata negara lain, sehingga Indonesia memiliki Praise tersendiri.
  3. Semoga masyarakat Indonesia bisa lebih peduli terhadap sesama, saling membantu, saling menolong agar kesenjangan yang terjadi dinegara kita bisa berkurang.


Salam Sukses untuk anda semua,
Wassalam
Read More - Selamat Idul Fitri 1430H

Keunikan Angka 6 dan 9

10 September 2009 · 0 comments
Sewaktu SMP saya pernah mengutak - atik angka 9, tetapi hanya sederhana, yaitu setiap bilangan yang dikalikan 9 maka hasilnya bila dijumlahkan hasilnya tetap 9. sekarang penelitian itu telah berkembang semakin luas, yaitu keunikan angka 6 dan angka 9. Kita tentu tidak asing lagi dengan operasi-operasi hitung seperti opearsi tambah, kurang, kali dan bagi. Ternyata dibalik angka-angka yang yang terdapat keunikan tersendiri yang bisa jadi belum kita sadari.

Disini kita akan membahas keunikan dari angka 6 dan angka 9 yang disarikan dari berbagai sumber:
Bilangan 666…666

keunikan angka 6 :

1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 = 21
1 + 2 + 3 + …….+ 66 = 2211
1 + 2 + 3 + …….+ 666 = 222111
1 + 2 + 3 + …….+ 6666 = 22221111
1 + 2 + 3 + …….+ 66666 = 2222211111
1 + 2 + 3 + …….+ 666666 = 222222111111

Sekarang coba ilustrasikan jawaban untuk soal berikut ini.

1 + 2 + 3 + …+ n = 222…222111…111 (banyak angka 2 dan 1 masing-masing 2009 digit)

Tentukan nilai n

Secara matematika, ada beberapa hal unik dari angka 666 :

•    Merupakan angka palindrom (simetris): 666

•    Merupakan penjumlahan dari 62=36 angka pertama yakni 1+2+3+4..….+35+36 =666

•    Total bilangan prima hingga 666 berjumlah 121 bilangan yang merupakan kuadrat dari 11.

•    6=(32) − (22) + 1

•    66=(34) − (24) + 1

•    666=(36) − (26) + 1

•    Total dari jumlah 7 bilangan kuadrat prima pertama yakni : 22 + 32 + 52 + 72 + 112 + 132 + 172 = 666

•    Dalam angka Romawi, 666 direpresentasikan sebagai DCLXVI (D = 500, C = 100, L = 50, X = 10, V = 5, I = 1). DIC LVX merupaan representasi dari dicit lux. Dicit lux kemudian dikenal sebagai suara cahaya yang diidentikan dengan angka setan.

Bagaimana dengan angka 9, ternyata rahasia angka sembilan begitu banyak, berikut jabarannya.

Cobalah cari hasil dari 63 x 99.

Bagaimanakah cara kita menyelesaikannya?

Salah satu cara untuk menghitung 63 x 99 adalah dengan perkalian bersusun. Tetapi, ada cara lain untuk menghitung hasil kali kedua bilangan tersebut, yaitu sebagai berikut :

Karena 99 = 100 – 1,

Maka 63 x 99 = 63 ( 100 – 1 )

= 63. 100 – 63. 1

= 6300 – 63

= 6237

Untuk mengalikan 999 x 27 dapat diselesaikan seperti berikut :

Karena 999 = 1000 – 1

Maka 999 x 27 = (1000 – 1) x 27

= 2700 – 27

= 26.973

Selanjutnya bagaimanakah dengan hasil dari misalnya 52 x 999 ? Cobalah kerjakan dengan teknik seperti tadi.

Apabila keterangan, contoh dan soal di atas telah dipahami, selanjutnya kita akan mengeksploitasi keunikan angka 9 lainnya.

Pada pembagian bilangan bulat oleh angka 9, ada hal-hal yang sangat unik. Mari kita perhatikan contohnya.

Contoh 1 :

Jika 12 dibagi oleh 9, maka hasilnya adalah 1 dan sisanya 3.

Jika angka-angka pada 12, yaitu 1 dan 2 dijumlahkan maka hasilnya 1 + 2 = 3 (sisa pembagian oleh 9).

Contoh 2 :

Jika 78 dibagi oleh 9, maka hasilnya adalah 8 dan sisanya adalah 6.

Jika angka-angka pada 78, yaitu 7 dan 8 dijumlahkan maka hasilnya 7 + 8 = 15. Selanjutnya jika angka-angka pada 15, yaitu 1 dan 5 dijumlahkan maka hasilnya 1 + 5 = 6 (sisa pembagian oleh 9).

Contoh 3 :

Jika 878 dibagi oleh 9, maka hasilnya adalah 97 dan sisanya adalah 5.

Jika angka-angka pada 878, yaitu 8, 7 dan 8 dijumlahkan maka hasilnya 8 + 7 + 8 = 23. Selanjutnya jika angka-angka pada 23, yaitu 2 dan 3 dijumlahkan maka hasilnya 2 + 3 = 5 (sisa pembagian oleh 9).

Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan " Setiap bilangan bulat yang dibagi oleh 9, maka sisanya adalah jumlah berulang dari angka-angka yang terdapat pada bilangan yang dibagi itu sampai memperoleh sebuah bilangan 0 sampai 8 ".

Sifat lain yang mempesona dari angka 9 dapat dilihat dari hasil kali bilangan 12345679 dengan 9 buah bilangan asli kelipatan 9 yang pertama sebagai berikut :

12345679 x 9 = 111.111.111

12345679 x 18 = 222.222.222

12345679 x 27 = 333.333.333

12345679 x 36 = 444.444.444

12345679 x 45 = 555.555.555

12345679 x 54 = 666.666.666

12345679 x 63 = 777.777.777

12345679 x 72 = 888.888.888

12345679 x 81 = 999.999.999

Sekarang coba sendiri oleh anda, tentang keistimewaan lain dari angka 9, dengan membuat hasil kali bilangan 123456789 dengan sembilan buah bilangan asli kelipatan 9 yang pertama. Adakah hal yang menarik dari hasil kali tersebut ?

Daftar hasil kali bilangan 987654321 dengan sembilan bilangan asli kelipatan 9 yang pertama tampak seperti berikut :

987654321 x 9 = 8.888.888.889

987654321 x 18 = 17.777.777.778

987654321 x 27 = 26.666.666.667

987654321 x 36 = 35.555.555.556

987654321 x 45 = 44.444.444.445

987654321 x 54 = 53.333.333.334

987654321 x 63 = 62.222.222.223

987654321 x 72 = 71.111.111.112

987654321 x 81 = 80.000.000.001

Berikut hasil keunikan dari angka 9.

1 x 9 + 2 = 11

12 x 9 + 3 = 111

123 x 9 + 4 = 1111

1234 x 9 + 5 = 11111

12345 x 9 + 6 = 111111

123456 x 9 + 7 = 1111111

1234567 x 9 + 8 = 11111111

12345678 x 9 + 9 = 111111111

Ini juga :

9 x 9 + 7 = 88

98 x 9 + 6 = 888

987 x 9 + 5 = 8888

9876 x 9 + 4 = 88888

98765 x 9 + 3 = 888888

987654 x 9 + 2 = 8888888

9876543 x 9 + 1 = 88888888

98765432 x 9 + 0 = 888888888

Satu

0 x 9 + 0 = 0

1 x 9 + 1 = 10

12 x 9 + 2 = 110

123 x 9 + 3 = 1110

1234 x 9 + 4 = 11110

12345 x 9 + 5 = 111110

123456 x 9 + 6 = 1111110

1234567 x 9 + 7 = 11111110

12345678 x 9 + 8 = 111111110

123456789 x 9 + 9 = 1111111110

Dua

1 x 1 = 1

11 x 11 = 121

111 x 111 = 12321

1111 x 1111 = 1234321

11111 x 11111 = 123454321

111111 x 111111 = 12345654321

1111111 x 1111111 = 1234567654321

11111111 x 11111111 = 123456787654321

111111111 x 111111111 = 12345678987654321

Tiga

1 x 8 + 1 = 9

12 x 8 + 2 = 98

123 x 8 + 3 = 987

1234 x 8 + 4 = 9876

12345 x 8 + 5 = 98765

123456 x 8 + 6 = 987654

1234567 x 8 + 7 = 9876543

12345678 x 8 + 8 = 98765432

123456789 x 8 + 9 = 987654321

Empat

1 x 18 + 1 = 19

12 x 18 + 2 = 218

123 x 18 + 3 = 2217

1234 x 18 + 4 = 22216

12345 x 18 + 5 = 222215

123456 x 18 + 6 = 2222214

1234567 x 18 + 7 = 22222213

12345678 x 18 + 8 = 222222212

123456789 x 18 + 9 = 2222222211

Lima

123456789 + 987654321 = 1111111110

1 x 142857 = 142857 (angka sama)

2 x 142857 = 285714 (angka sama beda urutan )

3 x 142857 = 428571 (angka sama beda urutan)

4 x 142857 = 571428 (angka sama beda urutan )

5 x 142857 = 714285 (angka sama beda urutan)

6 x 142857 = 857142 (angka sama beda urutan)

7 x 142857 = 999999 (hasil yang fantastis!)

Enam

Bilangan sembarang jika dikalikan 9, kemudian angka-angka hasilnya dijumlahkan, maka hasilnya = 9. Mari kita buktikan.

1 x 9 = 9

2 x 9 = 18, jumlah 1 + 8 = 9

3 x 9 = 27, jumlah 2 + 7 = 9

4 x 9 = 36, jumlah 3 + 6 = 9

5 x 9 = 45, jumlah 4 + 5 = 9

6 x 9 = 54, jumlah 5 + 4 = 9

7 x 9 = 63, jumlah 6 + 3 = 9

8 x 9 = 72, jumlah 7 + 2 = 9

9 x 9 = 81, jumlah 8 + 1 = 9

10 x 9 = 90, jumlah 9 + 0 = 9, dst., sampai tak terhingga.

Tujuh

22 x 9 = 198,

cara cepatnya 2 x 9 = 18, lalu selipkan angka 9 ditengah, jadi 198.

33 x 9 = 297

44 x 9 = 396

55 x 9 = 495

66 x 9 = 594

77 x 9 = 693

88 x 9 = 792

99 x 9 = 891

Jika angka kembar 3 digit, maka tinggal selipkan 99 ditengahnya. Kita buktikan ya!

222 x 9 = 1998, cara cepat 2 x 9 = 18, selipkan 99 ditengah

333 x 9 = 2997

444 x 9 = 3996

555 x 9 = 4995

Unik bukan… Silahkan diteruskan untuk angka - angka yang lain..
Read More - Keunikan Angka 6 dan 9

METODE DALAM ANALISIS STRUKTUR 1

· 0 comments
Analisis struktur merupakan hal yang utama perlu diketahui dari seorang engineering, karena dasar dari ilmu teknik sipil adalah analisis struktur, baik analisis struktur 1, 2 , 3, 4 dan 5. masing - masing harus dikuasai dengan baik jika ingin menjadi engineering sejati, :-D.

Beberapa metode dalam penentuan gaya-dalam analisis struktur 1,
    Untuk memenuhi syarat-syarat stabilitas, kekuatan, dan kekakuan yang ditetapkan pengaruh-pengaruh gaya-dalam pada suatu struktur dan terhadap komponen-komponennya serta sambungannya yang diakibatkan oleh beban-beban yang bekerja harus ditentukan melalui analisis struktur dan dengan salah satu metode berikut ini :
    1. Analisis elastis
    2. Analisis plastis
    3. Analisis non-konvensional lainnya yang telah baku dan telah diterima secara umum.



    a. Komponen struktur tak-bergoyang adalah komponen struktur yang perpindahan transversal antara kedua ujungnya dikekang secara efektif. Hal ini berlaku pada rangka segitiga dan rangka batang atau pada rangka dengan kekakuan bidangnya diberikan oleh bresing diagonal, atau oleh dinding geser, atau oleh pelat lantai atau pelat atap yang menyatu dengan dinding atau sistem bresing paralel terhadap bidang tekuk komponen struktur;


    b. Komponen struktur bergoyang adalah komponen struktur yang perpindahan transversal antara kedua ujungnya tidak dikekang. Komponen struktur tersebut biasa dijumpai pada struktur yang mengandalkan mekanisme lentur untuk mengendalikan goyangan.




    c. Bentuk-bentuk struktur pada analisis struktur

    Pendistribusian pengaruh gaya-dalam kepada komponen-komponen struktur dan sambungan-sambungan pada suatu struktur ditetapkan dengan menganggap salah satu atau kombinasi bentuk-bentuk struktur berikut ini :

      1. Kaku
      2. Semi Kaku
      3. Elastis

      Suatu struktur dianalisis sebagai suatu kesatuan kecuali untuk:

      1. Struktur-struktur beraturan dapat dianalisis sebagai rangkaian suatu rangka dua dimensi, dan analisis struktur dilakukan masing - masing untuk dua arah yang saling tegak lurus, kecuali bila terjadi redistribusi beban yang besar di antara rangka-rangkanya;
      2. Untuk beban vertikal pada suatu struktur gedung bertingkat tinggi yang dilengkapi dengan bresing atau dinding geser untuk memikul semua gaya-gaya lateral, setiap lantai bersama-sama dengan kolom-kolom tepat di atas dan di bawahnya dapat dianalisis secara terpisah; ujung-ujung jauh kolom dapat dianggap terjepit.
      Bila balok-balok lantai pada suatu struktur gedung bertingkat tinggi dianalisis secara terpisah maka momen lentur pada tumpuan dapat ditetapkan dengan menganggap bahwa lantai tersebut terjepit pada suatu tumpuan di ujung jauh bentang berikutnya, asal saja lantai tersebut bersifat menerus pada tumpuan yang dianggap terjepit.
      Read More - METODE DALAM ANALISIS STRUKTUR 1

      PERENCANAAN STRUKTUR BAJA (Bag.3)

      08 September 2009 · 0 comments
      Berikut ini adalah tabel untuk Faktor Reduksi untuk baja, dimana faktor reduksi adalah suatu faktor yang dipakai untuk mengalikan kuat nominal untuk mendapatkan kuat rencana;

      Berikut Tabel Faktor reduksi (φ) untuk keadaan kekuatan batas.

      Kuat rencana untuk
      Faktor Reduksi
      Komponen struktur yang memikul lentur :
      • Balok
      • balok pelat berdinding penuh
      • pelat badan yang memikul geser
      • pelat badan pada tumpuan
      • pengaku

       
      0,90
      0,90
      0,90
      0,90
      0,90
      Komponen struktur yang memikul gaya tekan aksial :

      • kuat penampang
      • kuat komponen struktur

       
      0,85
      0,85
      Komponen struktur yang memikul gaya tarik aksial :

      • terhadap kuat tarik leleh
      • terhadap kuat tarik fraktur

       
      0,90
      0,75
      Komponen struktur yang memikul aksi-aksi kombinasi :

      • kuat lentur atau geser
      • kuat tarik
      • kuat tekan

       
      0,90
      0,90
      0,85
      Komponen struktur komposit :

      • kuat tekan
      • kuat tumpu beton
      • kuat lentur dengan distribusi tegangan plastik
      • kuat lentur dengan distribusi tegangan elastik

       
      0,85
      0,60
      0,85
      0,90
      Sambungan baut :

      • baut yang memikul geser
      • baut yang memikul tarik
      • baut yang memikul kombinasi geser dan tarik
      • lapis yang memikul tumpu

       
      0,75
      0,75
      0,75
      0,75
      Sambungan las :

      • las tumpul penetrasi penuh
      • las sudut dan las tumpul penetrasi sebagian
      • las pengisi

       
      0,90
      0,75
      0,75
      Rumus untuk mendesain struktur baja akan saya lanjutkan pada bagian selanjutnya, 

      Salam,
      Feri Noviantoro
      Read More - PERENCANAAN STRUKTUR BAJA (Bag.3)

      Kumpulan Artikel Teknik Sipil (1)

      04 September 2009 · 0 comments
      Mungkin beberapa file berikut anda butuhkan untuk mendesain.
      1. Table Profil Baja WF - Download...
      2. Standard Warna Pengecatan RAL Colours - Download... 
      3. Analisa Harga Satuan, Rencana Anggaran Biaya, Metode Pelaksanaan Konstruksi - Download... 
      4. Tutorial STAADPro - Download... 
      Selamat mendownload dan mengaplikasikannya dalam mendesain Anda.

      Salam,
      Feri Noviantoro
      Read More - Kumpulan Artikel Teknik Sipil (1)

      TV ONE Memang Beda!!

      03 September 2009 · 5 comments
      Kenal dengan gambar disamping?
      Saya ambil gambar ini dari TV kamar saya malam tadi. Harus diakui, sudah menjadi ritual malam, setiap mau istirahat malam, saya langsung “Channel in” ke Apa Kabar Indonesia… Rasanya ada yang kurang kalau tidak melihatnya… Dan presenter favorit saya ya Grace Natalie… Presenter laki nya boleh gantian, tapi ceweknya mesti dia… Kalau enggak, kayak ada yang kurang…

      presenter berita atau bahasa keren nya anchor bukan ancur, Grace Natalie adalah presenter berita idola saya. Dengan gaya nya yang lugas, pembicaraan nya yang menyenangkan, apalagi kecantikan nya yang membuat setiap acara yang dibawakan nya selalu menarik dan nyaman.
      Seperti kemarin waktu lagi heboh berita tentang bom ritz carlton dan jw marriott, sebenarnya beritanya tragis dan mengenaskan tapi anehnya saya melihat beritanya sambil senyum2 sendiri, beritanya jadi ga mengenaskan lagi... hehe...

      Tapi harus diakui, TVOne memang baru masuk ke persaingan TV yang sudah sangat jenuh, tapi bisa “berbeda” ! Apa Kabar Indonesia adalah salah satunya yang membuat Perbedaan itu. Dengan demikian, Branding TVOne lantas jadi jelas ! AKI keliatan tajam, seimbang dan updated. Selain itu, karena warna nya berani dan lokasi “live” nya ada di pusat kota, AKI jadi makin bisa “getting out of the crowd”.


      Sukses untuk TVOne dan juga Grace Natalie
      Read More - TV ONE Memang Beda!!

      STANDARD PENGECATAN

      02 September 2009 · 0 comments
      Didalam sebuah proyek konstruksi terutama didalam finishing strukturnya, maka proyek tersebut tidak akan jauh dari pengecatan, tetapi dalam pengecatan kita harus menggunakan standard yang ada.

      Disini saya akan membagikan standard yang sering saya gunakan untuk melaporkan desain, warna cat apa yang akan digunakan, saya terbiasa menggunakan RAL.

      RAL (color space system), RAL adalah sistem pencocokan warna yang digunakan di Jerman. RAL mengacu pada sistem CLASSIC RAL, terutama digunakan untuk lapisan pernis dan bubuk.


      1. RAL CLASSIC
      Pada tahun 1927 RAL (Reichsausschuß für Lieferbedingungen und Gütesicherung) "(Komisi Negara untuk Pengiriman Syarat dan Jaminan Mutu) menemukan sebuah koleksi 40 warna dinamakan "840 RAL". Sebelum itu produsen dan pelanggan harus pertukaran sampel untuk menggambarkan sebuah warna, sedangkan dari itu mereka akan bergantung pada angka.

      Pada tahun 1930 berubah seragam untuk empat digit dan koleksi itu diganti namanya menjadi "840 RAL R" (R untuk direvisi). Dengan terus-menerus ditambahkan ke koleksi, itu direvisi lagi pada tahun 1961 dan berubah menjadi "840 RAL HR", yang terdiri dari 210 warna dan sedang digunakan untuk hari ini. Tahun 1960-an diberi warna nama-nama tambahan untuk menghindari kebingungan dalam kasus dialihkan digit.

      Sebagai "840 RAL HR" hanya ditutupi cat matte tahun 1980-an melihat penemuan "841 RAL-GL" bagi permukaan mengilap, terbatas pada 193 warna. Sebuah kriteria utama untuk warna dalam CLASSIC RAL koleksi adalah menjadi yang "terpenting". Oleh karena itu sebagian besar warna dalam hal ini digunakan pada peringatan dan rambu lalu lintas atau yang didedikasikan untuk pemerintah lembaga dan pelayanan publik (misalnya: RAL 1004 - Swiss Postal Service, RAL 1021 - Austria Postal Service, RAL 1032 - Jerman Postal Service). Digit pertama berkaitan dengan keteduhan warna: 

      2. RAL F9
      Koleksi ini, yang mengikuti penamaan RAL CLASSIC, diciptakan pada tahun 1984. Itu hanya terdiri dari 3 warna (RAL 6.031 - perunggu, RAL 8.027 - kulit, RAL 9.021 - tar), yang digunakan oleh militer Bundeswehr kamuflase coating. 

      3. RAL DESIGN
      Pada tahun 1993 sebuah sistem pencocokan warna baru diperkenalkan, disesuaikan dengan kebutuhan arsitek, perancang dan pengiklanan. Ini dimulai dengan 1688 warna dan direvisi untuk 1625 warna. Bertentangan dengan sistem sebelumnya RAL fitur DESAIN tanpa nama dan penomoran mengikuti skema yang didasarkan pada ruang warna CIELAB. Setiap warna diwakili oleh 7 digit, yang dikelompokkan dalam rangkap tiga dan 2 pasang, mewakili rona, kecerahan dan saturasi. Warna RAL RAL DESIGN CLASSIC dan tidak berpotongan. 


      4. RAL EFFECT
      EFEK RAL padat terdiri dari 420 warna dan, 70 metalik warna. Ini adalah koleksi pertama dari RAL harus didasarkan pada sistem cat ditularkan melalui air. Terbuat dari logam berat seperti timah, cadmium dan chromates. Yang baru dikembangkan, multifungsi warna kipas ganda RAL E2 menggarisbawahi karakter RAL EFFECT. EFEK RAL eko-efisien memungkinkan produksi warna untuk semua cat dan pernis produsen. 

      5. RAL DIGITAL
      Software untuk arsitek, interior dekorator dan semua orang yang berurusan dengan warna dalam cara yang kreatif. Ini ingintegrasikan warna RAL CLASSIC, RAL EFFECT dan RAL DESIGN ke grafis dan CAD programms. 

      6. RAL Colour Feeling
      "Warna 09/10" dirancang sebagai alat perencanaan profesional untuk desainer, arsitek, interior desainer, interior dekorator dan pelukis. Hal ini dimaksudkan untuk menjadi sumber inspirasi tentang bagaimana untuk secara kreatif mengkombinasikan tren utama warna untuk dua tahun mendatang.

      Jika ingin mengetahui Standard warna yang ada dan kode pewarnaan, silahkan download disini.


      Selamat Mengecat,
      Feri Noviantoro
      Read More - STANDARD PENGECATAN

      PERENCANAAN STRUKTUR BAJA (Bag.2)

      28 August 2009 · 2 comments
      Pada bagian 2 ini, saya mencoba melanjutkan pembahasan tentang pembebanan struktur baja, baik dari segi ketentuan, jenis beban, dan juga beban kombinasi untuk perhitungan strukturnya.


      1. Ketentuan umum
      Tujuan perencanaan struktur adalah untuk menghasilkan suatu struktur yang stabil, cukup kuat, mampu-layan, awet, dan memenuhi tujuan-tujuan lainnya seperti ekonomi dan kemudahan pelaksanaan.

      Suatu struktur disebut stabil bila ia tidak mudah terguling, miring, atau tergeser, selama umur bangunan yang direncanakan.

      Suatu struktur disebut cukup kuat dan mampu-layan bila kemungkinan terjadinya kegagalan-struktur dan kehilangan kemampuan layan selama masa hidup yang direncanakan adalah kecil dan dalam batas yang dapat diterima.

      Suatu struktur disebut awet bila struktur tersebut dapat menerima keausan dan kerusakan yang diharapkan terjadi selama umur bangunan yang direncanakan tanpa pemeliharaan yang berlebihan. 

      2. Beban-beban
      Perencanaan suatu struktur untuk keadaan-keadaan stabil batas, kekuatan batas, dan kemampuan-layan batas harus memperhitungkan pengaruh-pengaruh dari aksi sebagai akibat dari beban-beban berikut ini:

      1. beban hidup dan mati seperti disyaratkan pada SNI 03-1727-1989 atau penggantinya;
      2. untuk perencanaan Crain (alat pengangkat), semua beban yang relevan yang disyaratkan pada SNI 03-1727-1989, atau penggantinya;
      3. untuk perencanaan pelataran tetap, lorong pejalan kaki, tangga, semua beban yang relevan yang disyaratkan pada SNI 03-1727- 1989, atau penggantinya;
      4. untuk perencanaan lift, semua beban yang relevan yang disyaratkan pada SNI 03-1727-1989, atau penggantinya;
      5. pembebanan gempa sesuai dengan SNI 03-1726-1989, atau penggantinya;
      6. beban-beban khusus lainnya, sesuai dengan kebutuhan. 
      3. Kombinasi Pembebanan

      Berdasarkan beban-beban tersebut di atas maka struktur baja harus mampu memikul semua kombinasi pembebanan di bawah ini:

      • 1,4D
      • 1,2D + 1,6 L + 0,5 (La atau H)
      • 1,2D + 1,6 (La atau H) ) + (γ L L atau 0,8W)
      • 1,2D + 1,3 W + γ L L + 0,5 (La atau H)
      • 1,2D ± 1,0E + γ L L
      • 0,9D ± (1,3W atau 1,0E)
      Keterangan:

      D adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan layan tetap.

      La adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang dan benda bergerak.

      H adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air.

      W adalah beban angin

      E adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03–1726–1989, atau penggantinya.

      dengan, L = 0,5 bila L< 5 kPa, dan γ L = 1 bila L≥ 5 kPa. Kekecualian: Faktor beban untuk L di dalam kombinasi pembebanan harus sama dengan 1,0 untuk garasi parkir, daerah yang digunakan untuk pertemuan umum, dan semua daerah di mana beban hidup lebih besar daripada 5 kPa.


      Your Partner,
      Feri Noviantoro
      Read More - PERENCANAAN STRUKTUR BAJA (Bag.2)

      Material Baja

      27 August 2009 · 3 comments
      Berikut ini adalah karakteristik dari material baja, baik sifat mekanis, alat sambungan untuk struktur baja. 


      1. Sifat Mekanis Baja
      Sifat mekanis baja struktural yang digunakan dalam perencanaan harus memenuhi persyaratan minimum yang diberikan pada Tabel dibawah. 

      2. Tegangan leleh
      Tegangan leleh untuk perencanaan (fy) tidak boleh diambil melebihi nilai yang diberikan Tabel dibawah. 

      3. Tegangan putus
      Tegangan putus untuk perencanaan (fu) tidak boleh diambil melebihi nilai yang diberikan Tabel dibawah. 

      4. Sifat-sifat mekanis lainnya
      Sifat-sifat mekanis lainnya baja struktural untuk maksud perencanaan ditetapkan sebagai berikut:

      • Modulus elastisitas : E = 200.000 Mpa
      • Modulus geser : G = 80.000 Mpa
      • Nisbah poisson : μ = 0,3
      • Koefisien pemuaian : α = 12 x 10E-6 ºC
      5. Syarat Penerimaan baja

      Laporan uji material baja di pabrik yang disahkan oleh lembaga yang berwenang dapat dianggap sebagai bukti yang cukup untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam standar ini. 

      6. Baja yang tidak teridentifikasi
      Baja yang tidak teridentifikasi boleh digunakan selama memenuhi ketentuan berikut ini:

      • bebas dari cacat permukaan
      • sifat fisik material dan kemudahannya untuk dilas tidak mengurangi kekuatan dan kemampuan layan strukturnya
      • ditest sesuai ketentuan yang berlaku. Tegangan leleh (fy) untuk perencanaan tidak boleh diambil lebih dari 170 MPa sedangkan tegangan putusnya (fu) tidak boleh diambil lebih dari 300 MPa.
      Alat sambung 

      1. Baut, mur, dan ring
      Baut, mur, dan ring harus memenuhi ketentuan yang berlaku. 

      2. Alat sambung mutu tinggi
      Alat sambung mutu tinggi boleh digunakan bila memenuhi ketentuan berikut:

      • komposisi kimiawi dan sifat mekanisnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
      • diameter batang, luas tumpu kepala baut, dan mur atau penggantinya, harus lebih besar dari nilai nominal yang ditetapkan dalam ketentuan yang berlaku. Ukuran lainnya boleh berbeda
      • cara penarikan baut dan prosedur pemeriksaan untuk alat sambung boleh berbeda dari ketentuan selama persyaratan gaya tarik minimum alat sambung dipenuhi dan prosedur penarikannya dapat diperiksa.
      3. Las

      Material pengelasan dan logam las harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

      4. Penghubung geser jenis paku yang dilas
      Semua penghubung geser jenis paku yang dilas harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

      5. Baut angker
      Baut angker harus memenuhi ketentuan Butir atau dibuat dari batang yang memenuhi ketentuan selama ulirnya memenuhi ketentuan yang berlaku.


      Tabel Sifat mekanis baja struktural

      Jenis BajaTegangan putus minimum, fu (MPa)Tegangan leleh minimum, fy (MPa)Peregangan minimum (%)
      BJ 3434021022
      BJ 3737024020
      BJ 4141025018
      BJ 5050029016
      BJ 5555041013


      Salam,

      Feri Noviantoro
      Read More - Material Baja

      Mention Me for Question

      Recent Coments

      Followers

      Man Behind This Blog

      My Photo
      Feri Noviantoro
      Saat ini penulis Bekerja sebagai Civil & Structure Engineer di Bidang Oil & Gas, meskipun pada awal karir tidak langsung kedunia engineering, tetapi pemahaman dan pengetahuan tentang engineering tidaklah hilang, sudah lebih dari 4 Tahun bergelut dengan dunia struktur, dan sempat menjadi pengajar untuk Teknik Rancang Bangun (AutoCAD 2D&3D, SAP2000, RAB) saat masih kuliah, penulis sekarang aktiv dalam Research and Development Program untuk beberapa software Structure Dynamics dan Drawing untuk Structural Detailing.
      View my complete profile