PERENCANAAN STRUKTUR BAJA (Bag.2)

28 August 2009 · 2 comments
Pada bagian 2 ini, saya mencoba melanjutkan pembahasan tentang pembebanan struktur baja, baik dari segi ketentuan, jenis beban, dan juga beban kombinasi untuk perhitungan strukturnya.


1. Ketentuan umum
Tujuan perencanaan struktur adalah untuk menghasilkan suatu struktur yang stabil, cukup kuat, mampu-layan, awet, dan memenuhi tujuan-tujuan lainnya seperti ekonomi dan kemudahan pelaksanaan.

Suatu struktur disebut stabil bila ia tidak mudah terguling, miring, atau tergeser, selama umur bangunan yang direncanakan.

Suatu struktur disebut cukup kuat dan mampu-layan bila kemungkinan terjadinya kegagalan-struktur dan kehilangan kemampuan layan selama masa hidup yang direncanakan adalah kecil dan dalam batas yang dapat diterima.

Suatu struktur disebut awet bila struktur tersebut dapat menerima keausan dan kerusakan yang diharapkan terjadi selama umur bangunan yang direncanakan tanpa pemeliharaan yang berlebihan. 

2. Beban-beban
Perencanaan suatu struktur untuk keadaan-keadaan stabil batas, kekuatan batas, dan kemampuan-layan batas harus memperhitungkan pengaruh-pengaruh dari aksi sebagai akibat dari beban-beban berikut ini:

  1. beban hidup dan mati seperti disyaratkan pada SNI 03-1727-1989 atau penggantinya;
  2. untuk perencanaan Crain (alat pengangkat), semua beban yang relevan yang disyaratkan pada SNI 03-1727-1989, atau penggantinya;
  3. untuk perencanaan pelataran tetap, lorong pejalan kaki, tangga, semua beban yang relevan yang disyaratkan pada SNI 03-1727- 1989, atau penggantinya;
  4. untuk perencanaan lift, semua beban yang relevan yang disyaratkan pada SNI 03-1727-1989, atau penggantinya;
  5. pembebanan gempa sesuai dengan SNI 03-1726-1989, atau penggantinya;
  6. beban-beban khusus lainnya, sesuai dengan kebutuhan. 
3. Kombinasi Pembebanan

Berdasarkan beban-beban tersebut di atas maka struktur baja harus mampu memikul semua kombinasi pembebanan di bawah ini:

  • 1,4D
  • 1,2D + 1,6 L + 0,5 (La atau H)
  • 1,2D + 1,6 (La atau H) ) + (γ L L atau 0,8W)
  • 1,2D + 1,3 W + γ L L + 0,5 (La atau H)
  • 1,2D ± 1,0E + γ L L
  • 0,9D ± (1,3W atau 1,0E)
Keterangan:

D adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan layan tetap.

La adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang dan benda bergerak.

H adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air.

W adalah beban angin

E adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03–1726–1989, atau penggantinya.

dengan, L = 0,5 bila L< 5 kPa, dan γ L = 1 bila L≥ 5 kPa. Kekecualian: Faktor beban untuk L di dalam kombinasi pembebanan harus sama dengan 1,0 untuk garasi parkir, daerah yang digunakan untuk pertemuan umum, dan semua daerah di mana beban hidup lebih besar daripada 5 kPa.


Your Partner,
Feri Noviantoro
Read More - PERENCANAAN STRUKTUR BAJA (Bag.2)

Material Baja

27 August 2009 · 3 comments
Berikut ini adalah karakteristik dari material baja, baik sifat mekanis, alat sambungan untuk struktur baja. 


1. Sifat Mekanis Baja
Sifat mekanis baja struktural yang digunakan dalam perencanaan harus memenuhi persyaratan minimum yang diberikan pada Tabel dibawah. 

2. Tegangan leleh
Tegangan leleh untuk perencanaan (fy) tidak boleh diambil melebihi nilai yang diberikan Tabel dibawah. 

3. Tegangan putus
Tegangan putus untuk perencanaan (fu) tidak boleh diambil melebihi nilai yang diberikan Tabel dibawah. 

4. Sifat-sifat mekanis lainnya
Sifat-sifat mekanis lainnya baja struktural untuk maksud perencanaan ditetapkan sebagai berikut:

  • Modulus elastisitas : E = 200.000 Mpa
  • Modulus geser : G = 80.000 Mpa
  • Nisbah poisson : μ = 0,3
  • Koefisien pemuaian : α = 12 x 10E-6 ºC
5. Syarat Penerimaan baja

Laporan uji material baja di pabrik yang disahkan oleh lembaga yang berwenang dapat dianggap sebagai bukti yang cukup untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam standar ini. 

6. Baja yang tidak teridentifikasi
Baja yang tidak teridentifikasi boleh digunakan selama memenuhi ketentuan berikut ini:

  • bebas dari cacat permukaan
  • sifat fisik material dan kemudahannya untuk dilas tidak mengurangi kekuatan dan kemampuan layan strukturnya
  • ditest sesuai ketentuan yang berlaku. Tegangan leleh (fy) untuk perencanaan tidak boleh diambil lebih dari 170 MPa sedangkan tegangan putusnya (fu) tidak boleh diambil lebih dari 300 MPa.
Alat sambung 

1. Baut, mur, dan ring
Baut, mur, dan ring harus memenuhi ketentuan yang berlaku. 

2. Alat sambung mutu tinggi
Alat sambung mutu tinggi boleh digunakan bila memenuhi ketentuan berikut:

  • komposisi kimiawi dan sifat mekanisnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
  • diameter batang, luas tumpu kepala baut, dan mur atau penggantinya, harus lebih besar dari nilai nominal yang ditetapkan dalam ketentuan yang berlaku. Ukuran lainnya boleh berbeda
  • cara penarikan baut dan prosedur pemeriksaan untuk alat sambung boleh berbeda dari ketentuan selama persyaratan gaya tarik minimum alat sambung dipenuhi dan prosedur penarikannya dapat diperiksa.
3. Las

Material pengelasan dan logam las harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

4. Penghubung geser jenis paku yang dilas
Semua penghubung geser jenis paku yang dilas harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

5. Baut angker
Baut angker harus memenuhi ketentuan Butir atau dibuat dari batang yang memenuhi ketentuan selama ulirnya memenuhi ketentuan yang berlaku.


Tabel Sifat mekanis baja struktural

Jenis BajaTegangan putus minimum, fu (MPa)Tegangan leleh minimum, fy (MPa)Peregangan minimum (%)
BJ 3434021022
BJ 3737024020
BJ 4141025018
BJ 5050029016
BJ 5555041013


Salam,

Feri Noviantoro
Read More - Material Baja

PERENCANAAN STRUKTUR BAJA (Bag.1)

· 1 comments
Pada bagian pertama ini saya akan mencoba menjabarkan syarat – syarat dan peraturan struktur baja. Pada bagian selanjutnya nanti akan saya bahas tentang perhitungan dan standarisasinya. Jadi jangan sia – siakan materi blog ini bagi anda para Engineering (khususnya pemula) untuk mendapatkan materi – materi tentang Teknik Sipil. Maksud saya membahas tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung ini adalah sebagai acuan bagi para perencana dan pelaksana dalam melakukan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan struktur baja.

Standar umum serta ketentuan - ketentuan Teknis Perencanaan Dan Pelaksanaan struktur baja untuk bangunan gedung, atau struktur bangunan lain yang mempunyai kesamaan karakter dengan struktur gedung. Tata cara ini mencakup:
  1. Ketentuan-ketentuan minimum untuk merencanakan, fabrikasi, mendirikan bangunan, dan modifikasi atau renovasi pekerjaan struktur baja, sesuai dengan metode perencanaan keadaan batas.
  2. Perencanaan struktur bangunan gedung atau struktur lainnya, termasuk keran yang terbuat dari baja.

  3. Struktur dan material bangunan berikut:
    1. Komponen struktur baja, dengan tebal lebih dari 3 mm.
    2. Tegangan leleh (fy) komponen struktur kurang dari 450 Mpa.
Dalam perencanaan struktur baja harus dipenuhi syarat-syarat berikut:

  1. Analisis struktur harus dilakukan dengan cara-cara mekanika teknik yang baku.
  2. Analisis dengan komputer, harus memberitahukan prinsip cara kerja program dan harus ditunjukan dengan jelas data masukan serta penjelasan data keluaran.
  3. Percobaan model diperbolehkan bila diperlukan untuk menunjang analisis teoritis.
  4. Analisis struktur harus dilakukan dengan model-model matematis yang mensimulasikan keadaan struktur yang sesungguhnya dilihat dari segi sifat bahan dan kekakuan unsur-unsurnya.

  5. Bila cara perhitungan menyimpang dari tata cara ini, maka harus mengikuti persyaratan sebagai berikut:
    1. Struktur yang dihasilkan dapat dibuktikan dengan perhitungan dan atau percobaan yang cukup aman.
    2. Tanggung jawab atas penyimpangan, dipikul oleh perencana dan pelaksana yang bersangkutan.
    3. Perhitungan dan atau percobaan tersebut diajukan kepada panitia yang ditunjuk oleh pengawas bangunan, yang terdiri dari ahli-ahli yang diberi wewenang menentukan segala keterangan dan cara-cara tersebut.
    4. Nama penanggung jawab hasil perhitungan harus ditulis dan dibubuhi tanda tangan serta tanggal yang jelas.
Suatu struktur disebut stabil bila ia tidak mudah terguling, miring, atau tergeser, selama umur bangunan yang direncanakan.

Suatu struktur disebut cukup kuat dan mampu-layan bila kemungkinan terjadinya kegagalan-struktur dan kehilangan kemampuan layan selama masa hidup yang direncanakan adalah kecil dan dalam batas yang dapat diterima.

Suatu struktur disebut awet bila struktur tersebut dapat menerima keausan dan kerusakan yang diharapkan terjadi selama umur bangunan yang direncanakan tanpa pemeliharaan yang berlebihan.

Batas-batas lendutan harus sesuai dengan struktur, fungsi penggunaan, sifat pembebanan, serta elemen-elemen yang didukung oleh struktur tersebut.

Batas lendutan maksimum sebagai berikut:

Komponen struktur dengan beban tidak terfaktor
Beban Tetap
Beban sementara
Balok pemikul dinding atau finishing yang getas
L/360
-
Balok biasa
L/240
-
Kolom dengan analisis orde pertama saja
h/500
h/200
Kolom dengan analisis orde kedua
h/300
h/200


Sebagai Acuan Dan Persyaratan-Persyaratan Semua baja struktural sebelum difabrikasi, harus memenuhi ketentuan berikut ini:

  • SNI S-05-1989-F : Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan Bangunan dari Besi/baja)
  • SNI 07-0358-1989-A : Baja, Peraturan Umum Pemeriksaan
  • SNI 07-3014-1992 : Baja untuk Keperluan Rekayasa Umum
  • SNI 03-1726-1989 : Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung.
SNI diatas bisa anda search atau cari di google, atau pun anda bisa membelinya. Saya tidak bisa membagikannya disini.


Sampai bertemu bagian selanjutnya,

Feri Noviantoro
Read More - PERENCANAAN STRUKTUR BAJA (Bag.1)

Merindukan Pimpinan yang Competent dan Inspiring

24 August 2009 · 0 comments
Apakah boss atau atasan Anda sekarang merupakan an inspiring person? Jawabannya sungguh penting, sebab an inspiring boss ternyata merupakan salah satu elemen penting mengapa karyawan betah bekerja untuk sebuah organisasi. Sebaliknya, amburadul and brekele boss acap disebut sebagai salah satu faktor kunci kenapa karyawan hengkang.
An inspiring boss/leader pada semua level merupakan indikasi penting tentang kejayaan organisasi yang langgeng. Sebuah organisasi yang selalu mengibarkan bendera kegemilangan pasti selalu ditopang oleh barisan leader yang tangguh pada semua level. Lalu, aspek apa saja yang mesti mesti dimiliki oleh seseorang agar ia mampu menjadi an inspiring boss?
  1. Haruslah memiliki kompetensi dasar sebagai seorang leader. Kompetensi ini tentu saja harus mencakup baik kompetensi teknis pekerjaan yang dikelolanya (misal seorang marketing managers haruslah paham mengenai ilmu marketing management and strategy) dan juga soft competency semacam communication skills, planning ataupun juga people skills. Sayangnya, kadang kita menjumpai barisan atasan atau boss yang kapabilitas-nya kurang mencorong. Dulu ketika pertama kali bekerja, saya pernah memiliki atasan/boss yang baik hati (yes, he is a nice person) tapi sayangnya sejumlah kompetensi teknis yang penting absen dalam dirinya. Pun kompetensi dasar lainnya seperti planning and organizing dan delegation skills. Alhasil kinerja departemen kami menjadi tersendat jalannya, dan pelan-pelan moral para bawahannya menjadi tersilap dalam kegamangan.
  2. An inspiring leader mestilah merupakan an inspiring guru. Kesejatian seorang leader yang inspiratif adalah ketika ia mampu berperan menjadi people developer dan learning stimulator. Seorang atasan yang baik adalah mereka yang mampu merawat sebuah taman tempat dimana semua anak buahnya bisa saling tumbuh bermekaran. Yang mampu membuat segenap potensi dan talenta anak buahnya bisa merayap naik dan melesat. an inspiring boss adalah sosok guru yang pandai menebar benih dan merawatnya dengan penuh ketelatenan. Melalui dua aspek inilah, kerinduan kita yang mendalam akan hadirnya an inspiring boss barangkali bisa menjelma menjadi kenyataan.
Setelah bekerja lebih dari 4 tahun, dan tentu saja menjadi bawahan yang punya atasan, saya mendambakan beberapa bos saya, dan tentu saja suatu saat saya ingin menjadi seperti mereka, saya terinspirasi mereka karena mereka (bos saya) terlihat elegant saat menghadapi masalah dan menyelesaikannya, tidak grusa-grusu (halah bahasa apa ini), cantik dalam merencanankan suatu pekerjaan, tidak ingin disanjung, rendah hati, dan tentu saja pintar. Terinspirasi?? tentu saja...

Sukses yah,
Feri N
Read More - Merindukan Pimpinan yang Competent dan Inspiring

Sudahkah anda berada pada jenjang karir yang benar?

12 August 2009 · 0 comments
Setiap manusia tentunya ingin mendapatkan kehidupan yang lebih baik termasuk dalam karir dan percintaan.
Kali ini kita sampingkan percintaan dan fokus kepada karir anda...
Apakah anda berada pada jenjang karir yang sesuai?
Jika di ibaratkan anak tangga setiap pekerjaan yang anda lakukan akan membawa anda selangkah lebih dekat terhadap karir impian anda.

Jadi pertanyaan BESARnya:
Apakah pekerjaan anda akan membawa kepada KARIR impian anda?
Layaknya anda menentukan rute perjalanan ke sebuah tempat setiap jalan, metode transportasi dan juga peta yang jelas yang akan membuat anda berada pada tempat tujuan dengan lebih cepat.
Ketika anda melamar disebuah perusahaan, perhatikan dan tanyakan kepada orang yang menginterview anda seperti apa jenjang karir saudara.
Misalnya anda melamar sebagai sales executive apakah anda dapat naik ke jenjang berikutnya sebagai sales manager atau pun sales director?
Tentunya ini akan memberikan anda wawasan yang lebih dalam untuk anda menjadi lebih berhasil di pekerjaan anda.
Mungkin ada juga yang "mentok" dengan karir anda.. misalnya di bidang akunting (accounting), karir anda bisa dimulai sebagai junior accountant dan hanya naik satu langkah sebagai senior accountant.
Inipun memerlukan pengalaman kerja hitungan tahunan untuk mencapai posisi senior.
lalu bagaimana menilai jenjang karir anda bila merasa "mentok" ?
mungkin anda perlu melakukan self evaluation, dan bertanya ini:
=> Inikah karir yang saya mau?
=> Bisakah saya melihat diri saya bahagia 2tahun/5 tahun kedepan di bidang yang saya geluti ?
=> Apakah ini pekerjaan yang saya memang ahli dalamnya?
Tentunya ketiga pertanyaan ini akan membuat anda lebih berhati - hati dan bertanya secara seksama apakah anda memang akan menikmati pekerjaan yang anda lakukan atau malah anda akan merasa jenuh.
Jika anda mau beralih karir, mungkinkah ini waktu yang tepat? Perusahaan seperti apa yang anda mau bergabung untuk dapat mencapai karir yang diidamkan? Jangan takut untuk mengubah jenjang karir anda...
jika memang itu benar - benar yang anda inginkan (bukan karena dorongan dari orang terdekat seperti saudara, orang tua atau pasangan anda). Pertimbangkan selalu resiko emosi dan juga waktu jika anda memang merubah jenjang karir anda. Jika anda berada pada jenjang karir yang tepat dan merasakan kejenuhan. Pertimbangkan bagaimana anda dapat menyikapi setiap pekerjaan yang rutin dengan sikap yang benar. Tentunya ini akan membuat anda menjadi jauh lebih baik dalam mengerjakan tugas anda.

Hidup Hanya Sekali, Tentukan Dengan Mantap Apa Yang Anda Mau Dari Hidup Anda .
Read More - Sudahkah anda berada pada jenjang karir yang benar?

Mention Me for Question

Recent Coments

Followers

Man Behind This Blog

My Photo
Feri Noviantoro
Saat ini penulis Bekerja sebagai Civil & Structure Engineer di Bidang Oil & Gas, meskipun pada awal karir tidak langsung kedunia engineering, tetapi pemahaman dan pengetahuan tentang engineering tidaklah hilang, sudah lebih dari 4 Tahun bergelut dengan dunia struktur, dan sempat menjadi pengajar untuk Teknik Rancang Bangun (AutoCAD 2D&3D, SAP2000, RAB) saat masih kuliah, penulis sekarang aktiv dalam Research and Development Program untuk beberapa software Structure Dynamics dan Drawing untuk Structural Detailing.
View my complete profile